Terdapat empat prinsip geografi yang kita kenal yaitu:
1. Prinsip Penyebaran/ spreading Principle
prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta
geografi dalam peta serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi
yang satu dengan yang lain. hal tersebut disebabkan penyebaran gejala
dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan wilayah
yang lain.
2. prinsip interrelasi/ interrelationship principle
prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala
fisik dan non fisik. prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau
fakta Geografi di suatu wilayah tertentu.
3. prinsip deskripsi/ Descriptive Principle
prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran
lebih jauh tentang gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip
ini tidak hanya menampilkan deskripsi dalam bentuk peta, tetapi juga
dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.
4. prinsip korologi/ Chorological principle
ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis
gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran,
interrelasi, dan interaksinya dalam ruang.
Prinsip-prinsip Geografi
Dalam menganalisis fenomena geosfer, pada ilmu geografi menggunakan
prinsip-prinsip geografi. Adapun prinsip geografi diantaranya :
1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran artinya : adanya sebaran fenomena,
gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala
ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang
mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan
fenomena. Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua
data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi. Secara umum terbagi
menjadi 2 kelompok besar yaitu :
a. Fenomena alam (realm of nature) terdiri dari : kekuatan, proses, biotis, topologis, fisis dan lain-lain
b. Fenomena sosial (human realm) terdiri dari : a. lingkungan sosial :
terdiri dari : kebiasaan, hukum, tradisi, dll. b. Bentang alam budidaya
terdiri dari : pemukiman, persawahan, hutan buatan dll. c. masyarakat
Syarat untuk menganalisis dengan prinsip penyebaran berarti harus ada
fenomena yang dikaji dan adanya pola sebaran fenomena tersebut.
2. Prinsip dekripsi : diartikan penjelasan lebih lanjut tentang fenomena
tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta
dsb.
Ketika kita menggunakan prinsip deskripsi dalam analisis fenomena
geosfer berarti kita uraikan secara detail tentang gejala atau fenomena
yang dikaji, disertai dengan penjelasan yang rinci disertai tabel,
gambar, grafik dsb.
Contoh : fenomena penduduk di Kelurahan X : Penduduk adalah kelompok
masyarakat yang menempati suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama
terikat satu kesatuan hukum. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari
laki-laki dan wanita. Berdasarkan jumlah usia produktif dan tidak
produktif xxxx juta jiwa (buat tabel) dst….dst.
3, Prinsip Interelasi : diartikan adanya hubungan antara fenomena yang
satu dengan fenomena yuang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau
gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan
dengan fenomena lain. Tanaman padi tumbuh bagus di dataran rendah. Ada
keterkaitan yang sangat tinggi antara fenomena tanaman padi dengan
fenomena dataran rendah… dst
4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi
berada pada ruang tertentu. Artinya Prinsip ini boleh dikatakan menjadi
gabungan diantara prinsip-prinsip geografi yang ada. Ketika kita
mengunakan prinsip ini dalam menganalisis fenomena geosfer berarti
menguraikannya dengan penggabungan prinsip yang ada. misalnya kita
bicara tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan bergantung
kepada fenomena pembeli, penjual, barang, transportasi, transaksi pada
ruang tertentu pula.
Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam
menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga
berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu.
Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi
secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya
dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan
satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan
prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama
sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip
penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula
permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau
laut.
Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan
antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat
terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau
fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir
yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian
hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia.
Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi
hutan yang rendah.
Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan
antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat
dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah,
sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta,
grafik, diagram, dll.
Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip
penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan
manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu
ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala,
kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.
Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam
menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga
berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu.
Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi
secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya
dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan
satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan
prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama
sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip
penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
a. Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula
permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau
laut.
b. Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan
antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat
terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau
fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir
yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian
hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia.
Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi
hutan yang rendah.
c. Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan
antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat
dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah,
sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta,
grafik, diagram, dll.
d. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip
penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan
manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu
ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala,
kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.
Prinsip-Prinsip Geografi
Prinsip-prinsip geografi merupakan dasar untuk menjelasakan berbagai
fenomena geografi. Prinsip geografi terdiri atas 4 macam, yaitu prinsip
persebaran, interelasi, deskripsi, dan korologi (keruangan).
Prinsip persebaran, yaitu bahwa gejala atau fenomena geografi terdapat
di mana-mana dan tersebar di permukaan bumi. Gejala atau fenomena
geografi tersebut dapat berupa fenomena fisik atau fenomena sosial yang
persebarannya tidak merata di permukaan bumi. Misalnya, keadaan sumber
air tanah tidak dijumpai di semua tempat atau kemacetan lalu lintas juga
tidak dijumpai di semua tempat. Oleh karena itu, untuk mengamati gejala
dan fenomena yang tersebar itu diperlukan alat bantu antara lain peta.
Prinsip interelasi, yaitu adanya hubungan saling keterkaitan antargejala
dalam ruang. Hubungan saling keterkaitan itu dapat terjadi
antarfenomena fisik, antarfenomena sosial, serta antara fenomena fisik
dan fenomena sosial. Misalnya, terjadinya banjir di wilayah hilir salah
satu penyebabnya adalah rusaknya hutan di wilayah hulu akibat perilaku
manusia.
Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan tentang adanya gejala atau fenomena
geografi. Persebaran dan hubungan gejala atau fenomena geografi dapat
diungkapkan antara lain dalam bentuk data, grafik, dan peta. Ketiga
bentuk pengungkapan fenomena tersebut akan lebih jelas apabila diberikan
pemaparan atau penjelasan dengan menggunakan rangkaian kalimat.
Prinsip korologi, yaitu pengkajian gejala atau fenomena geografi secara
menyeluruh (komprehensif) dalam ruang tertentu (spatial). Di dalam
prinsip korologi setiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan cara
memadukan prinsip-prinsip persebaran, interelasi, dan deskripsi. Hasil
pengkajian melalui prinsip korologi menunjukkan adanya
perbedaan-perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antarwilayah. Oleh
karena itu, akan memberikan corak tertentu sehingga tampak adanya
kesatuan gejala, kesatuan fungsi, dan kesatuan bentuk.
Berbagai fenomena geosfer dapat dikaji dalam geografi melalui enam
pertanyaan pokok, yaitu what, where, when, why, who, dan how. Keenam
pertanyaan tersebut dikenal dengan prinsip 5W 1H.
What untuk mengetahui peristiwa apa yang terjadi.
Where untuk mengetahui di mana peristiwa terjadi.
When untuk mengetahui kapan peristiwa terjadi.
Why untuk mengetahui mengapa peristiwa terjadi.
Who untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi.
How untuk mengetahui bagaimana solusi atas peristiwa yang terjadi.
Prinsip-Prinsip Geografi
Dalam studi geografi Nursid Sumaatmadja membagi menjadi empat prinsip utama,
Prinsip persebaran,
Bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi.
Prinsip interrelasi,
Bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa
ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain.
Prinsip deskripsi,
Merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada.
Prinsip korologi,
Merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas.
Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan dalam
menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga
berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu.
Dengan prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi
secara umum dapat dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya
dan keterkaitan dengan fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan
satu atau beberapa prinsip bidang ilmu itu memiliki kesamaan dengan
prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada kemungkinan berbeda sama
sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah prinsip, yaitu: prinsip
penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan prinsip korologi.
Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di
permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula
permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau
laut.
Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan
antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat
terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau
fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir
yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian
hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia.
Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi
hutan yang rendah.
Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan
antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat
dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah,
sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta,
grafik, diagram, dll.
Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip
penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan
manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu
ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala,
kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.
Prinsip Geografi
Geografi memiliki prinsip-prinsip tertentu yang menjadi dasar pada
setiap pengkajiannya. Pada waktu melakukan pendekatan terhadap obyek
yang dipelajari, dasar atau prinsip ini harus selalu menjiwai.
Prinsip-prinsip geografi antara lain prinsip penyebaran, prinsip
interelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip keruangan.
1. Prinsip penyebaran.
Prinsip ini merupakan prinsip dasar ilmu geografi yang tidak boleh
ditinggalkan. Setiap gejala dan fakta geografi, baik yang berkenaan
dengan gejala alam maupun manusianya tersebar dipermukaan bumi.
Penyebaran gejala dan fakta tersebut tidak merata dari satu wilayah
kewilayah lain.Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran yang
tidak merata tersebut, muncul pertanyaan dimana dan bagaimana
persebarannya, serta mengapa persebaran tersebut tidak merata .
2. Prinsip interelasi.
Prinsip ini merupakan prinsip geografi yang menuntun untuk melihat pola
hubungan antara satu faktor dan faktor yang lainnya. Didalamnya akan
diungkapkan hubungan antara faktor fisis dan faktor fisis lainnya,
antara faktor fisis dan faktor manusia, dan antara faktor manusia dengan
faktor manusia lainnya. Dari antarhubungan tersebut, akan dapat
diungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi disuatu tempat atau
wilayah tertentu.
3. Prinsip deskripsi.
Prinsip ini merupakan prinsip yang menggambarkan lebih jauh terhadap
persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala dipermukaan
bumi. Prinsip ini tidak hanya dapat dilaksanakan melalui kata-kata dan
peta, tetapi dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram, grafik, atau
tabel.
4. Prinsip keruangan ( korologi ).
Prinsip ini merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta, dan masalah
geografi dari penyebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang.
Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi, baik
keseluruhan maupun sebagian. Ruang permukaan bumi bukan hanya bagian
bumi yang bersinggungan dengan udara, melainkan lapisan atmosfer
terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi, lapisan batuan sampai
kedalaman tertentu yang merupakan sumber daya bagi kehidupan, air yang
ada dipermukaan bumi, dan air tanah sampai kedalaman bumi. Dengan
demikian prinsip keruangan ini memperhatikan penyebaran, interelasi, dan
interaksi gejala unsur atau gejala komponen dipermukaan bumi sebagai
suatu ruang yang membentuk suatu kesatuan fungsi.
Selain menggunakan prinsip-prinsip tertentu, geografi memiliki juga
pendekatan, konsep, aspek dan ilmu-ilmu pendukungnya yang berbeda dengan
ilmu lainya.
Pengertian Geografi menurut para ahli :
Menurut hasil seminar dan lokakarya IGI di IKIP Semarang tahun 1988
geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala
geosfer serta interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks
keruangan dan kewilayahan
Menurut Ferdinan von Richthoffen Geografi adalah ilmu pengetahuan
yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis
gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas
tentang kehidupan dan unsur-unsur bumi.
Menurut R. Bintarto Geografi adalah studi tentang gejala-gejala dan
sifat-sifat permukaan bumi yang disusun berdasarkan letak, serta mencari
hubungan timbal balik antara gejala dan sifat-sifat itu
Kesamaan titik pandang di antara para ahli tentang pengertian geografi yaitu :
a. bumi sebagai tempat tinggal
b. hubungan manusia dengan lingkungannya
c. dimensi ruang dan dimensi historis
d. pendekatan spatial, ekologi dan kewilayahan
Contoh konsep aglomerasi :
Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal
Di Jakarta kita mengenal adanya Kampung Ambon dan Kampung Melayu. Penamaan wilayah semacam ini juga terjadi di daerah lain.
Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi pada lahan-lahan subur.
Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat yang sama.
Pada suatu wilayah terdapat fenomena pemukiman kumuh, kompleks perumahan, dan pemukiman mewah.
Contoh konsep morfologi :
Dalam geografi dipelajari berbagai fenomena yang berbeda antara satu tempat dan tempat lain.
Contoh konsep lokasi :
Harga tanah akan murah jika berdekatan dengan kuburan, jauh dari jalan raya, atau letaknya terpencil.
Contoh studi lapangan :
Para ahli geografi mengadakan penelitian di Gunung Merapi untuk
mempelajari material yang dikeluarkan saat letusan dan dampak yang
ditimbulkannya.
Contoh pertanyaan yang dapat dijawab Geografi dengan why?
Bencana banjir tidak henti-hentinya menerjang berbagai wilayah di Indonesia. Mengapa hal tersebut terjadi?
Contoh pendekatan ekologi :
Setiap musim penghujan di Jakarta dan sekitarnya sering terjadi banjir dan tanah longsor terutama di kawasan hilir Ciliwung.
Penggundulan hutan di Taman Nasional Gunung Leuser telah
mengakibatkan timbulnya bencana ekologis berupa banjir bandang dan tanah
longsor yang menimbulkan kerusakan alam dan merugikan kehidupan makhluk
hidup yang ada di sekitarnya.
Contoh metode wawancara :
Apabila suatu data yang diinginkan tidak dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan maupun analisis data sekunder.
Contoh pendekatan untuk geografi terpadu/terintegrasi :
Pendekatan geografi yang berupa pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah .
Contoh pendekatan keruangan :
“… belakangan sering dijumpai banjir dan tanah longsor. Bencana itu
terjadi di kawasan hulu sungai Konto, Pujon, Malang”. Yang termasuk cara
memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan
keruangan adalah ….
a. diidentifikasi fenomena/obyek yang terdapat di kawasan hulu sungai Konto
b. zonasi wilayah berdasarkan karakteristik kelerengannya
c. pemanfaatan zona tersebut untuk keperluan yang tepat
d. pengembangan kawasan yang berbasis masyarakat setempat
Sarana yang paling baik dalam melakukan analisis keruangan adalah Sistem Informasi Geografi (SIG)
Contoh pendekatan kelingkungan :
“Banjir dan tanah longsor yang terjadi di kawasan hulu sungai Konto,
Malang, suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya”. Bila permasalahan tersebut hendak dipecahkan melalui
pendekatan kelingkungan, maka kerangka kerja yang paling tepat adalah ….
a. studi tentang keadaan fisik wilayah tersebut
b. menidentifikasi sikap, gagasan, dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam
c. mengidentifikasi sistem budaya yang dikembangkan
d. menganalisis hubungan antara sistem budaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan
e. mencari alternatif pemecahan masalah yang terjadi
Contoh pendekatan topik :
Jika masalah kelaparan yang terjadi di suatu daerah ditinjau
jenis-jenisnya, sebab-sebabnya, penyebarannya, intensitasnya,
interelasinya dengan gejala lain dan hubungannya dengan masalah lain
secara keseluruhan .
dalam studi geografi, prinsip geografi merupakan dasar untuk
menguraikan, mengkaji, serta mengungkapkan fenomena, variabel,
faktor-faktor, dan masalah geografi. secara teoritis prinsip geografi
terdi atas
1.PRINSIP PERSEBARAN/PRINSIP DISTRIBUSI
prinsip ini memandang fenomena geosfer terjadi di seluruh wilayah di
permukaan bumi namun persebaran yang terjadi tersebut tidak sama dan
tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lain
contoh:(1)gunung berapi di indonesia tersebar di sumatra, jawa, sulawesi, maluku, dan nusa tenggara
(2)penduduk indonesia memusat di pulau jawa dan sedikit di wilayah papua
2.PRINSIP INTERELASI
prinsip ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara satu gejala dengan gejala yang lain di muka bumi.
contoh:(1)wilayah sekitar gunung berapi biasanya merupakan lahan
pertanian yang subur. hal ini terjadi karena gunung berapi banyak
mengeluarkan abu vulkanik yang kaya akan kandungan nutrisi yang di
perlukan tanaman
(2)sebagian besar penduduk daerah pantai bermata pencaharian sebagai nelayan
3.PRINSIP DESKRIPSI
prinsip ini pada intinya memberikan penjelasan yang lebih mendalam
tentang karakteristik yang spesifik dari sebuah gejala geografi
4.PRINSIP KOROLOGIS
prinsip ini melihat permasalahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi, dan interaksi
contoh:(1)hubungan anatara keberadaan gunung berapi dengan kesuburan tanah
(2)hubungan antara letak astronomis dengan iklim
1. Gejala Geografi dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala geografi adalah keterkaitan peristiwa yang satu dengan
peristiwa yang lain. Gejala geografi memengaruhi kehidupan
manusia.Timbulnya gejala-gejala geografi ini tidak dapat kita atur
sehingga gejala ini tidak dapat diminta ataupun ditolak manusia. Dapat
dikatakan bahwa gejala-gejala geografi atau gejala alam mendukung dan
sekaligus membatasi aktivitas manusia. Pada batas-batas tertentu,
manusia harus menyesuaikan diri dengan alam.
Gejala-gejala geografis yang terjadi di atmosfer antara lain angin,
awan, petir, dan hujan. Gejala geografis yang terjadi di litosfer antara
lain gempa bumi, gunung berapi, patahan, dan lipatan. Gejala geografi
yang terjadi di pedosfer antara lain pembentukan tanah, erosi, dan
sedimentasi. Gejala geografis yang terjadi di hidrosfer antara lain
banjir dan tsunami. Gejala geografis yang terjadi di biosfer antara lain
migrasi penduduk dan penyebaran hama tikus. Keseluruhan gejala
geografis baik yang terjadi di atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer,
dan biosfer saling berhubungan dan memengaruhi antara satu dengan yang
lain.
Beberapa gejala geografi yang memengaruhi kehidupan manusia, antara
lain, gejala yang bersifat sosial-geografi, misalnya, transmigrasi yang
disebabkan kepadatan topografi dan kesejahteraan di daerah asal yang
kurang mendukung sehingga diberi lokasi permukiman yang dapat
meningkatkan kesejahteraan para transmigran. Gejala yang bersifat
sosialekonomi geografi, misalnya, munculnya industri di daerah agraris
yang menimbulkan perubahan status sosial; contoh, daerah Karawang-Bekasi
dahulu adalah daerah pertanian yang subur, sekarang berubah menjadi
daerah industri dan permukiman penduduk. Gejala yang bersifat
fisiografis, misalnya, perubahan bentang lahan yang berpengaruh pada
keadaan ekonomi seseorang. Gejala yang bersifat klimatologis, misalnya,
perubahan iklim berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Gejala yang bersifat
sosiologisekonomis, misalnya, perbedaan status sosial dalam masyarakat
memengaruhi perilaku konsumtif dan ekonomi masyarakat. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa masing-masing gejala geografi itu mempunyai
pengaruh yang berbeda-beda terhadap kehidupan manusia.
2. Prinsip-Prinsip Geografi dan Unsur Pokok Geografi
Jika kita amati dan kita analisis gejala geografi dalam kehidupan
seharihari, ahli geografi harus selalu berpegang pada empat prinsip
berikut.
a. Prinsip persebaran, yaitu suatu gejala yang tersebar tidak merata
di permukaan bumi yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan
manusia.
b. Prinsip interelasi, yaitu suatu hubungan saling terkait dalam ruang, antara gejala satu dengan yang lain.
c. Prinsip deskripsi, yaitu penjelasan lebih jauh mengenai
gejala-gejala yang diselidiki atau dipelajari. Deskripsi selain
disajikan dengan tulisan atau kata-kata, dapat juga dilengkapi dengan
diagram, grafik, tabel, gambar, dan peta.
d. Prinsip korologi, yaitu suatu gejala, fakta, ataupun masalah
geografi di suatu tempat yang ditinjau sebarannya, interelasinya, dan
integrasinya dalam ruang tertentu, sebab ruang itu akan memberikan
karakteristik kepada kesatuan gejala tersebut.
Dalam geografi terdapat dua unsur pokok, yaitu keadaan alam dan
keadaan manusia. Keadaan alam meliputi kekuatan alam, proses-proses yang
terjadi serta unsur-unsur fisik, topologi, dan biotik. Keadaan manusia
meliputi lingkungan sosial, bentang alam, budi daya, dan masyarakat.
Keadaan alam tidak sedinamis keadaan manusia karena perubahannya yang
lambat. Dengan kreativitas dan dorongan untuk lebih maju menjadikan
keadaan manusia mengalami perubahan yang lebih cepat jika dibandingkan
dengan keadaan alam.
Unsur-unsur fisik meliputi iklim, cuaca, keadaan air, relief, tanah,
serta keadaan hasil tambang dan mineral. Pengaruh topografi, antara
lain, letak, luas, bentuk, dan batas suatu wilayah. Pengaruh letak dapat
dibedakan menjadi letak astronomis, letak geologis, letak
geomorfologis, letak geografis, letak maritim, letak ekonomis, dan letak
sosiokultural. Letak astronomis adalah letak yang dihubungkan oleh
garis lintang dan garis bujur sehingga membentuk titik koordinat. Garis
lintang adalah garis paralel pola bumi yang sejajar dengan
ekuator/khatulistiwa, yang terdiri dari garis lintang utara (LU) dan
garis lintang selatan (LS). Jarak antarlintang diukur dengan derajat
(°). Garis bujur adalah garis yang menghubungkan kutub selatan dan kutub
utara dan tegak lurus dengan garis lintang. Meridian Greenwich adalah
meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati
dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.
Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia
terletak di antara 6° LU–11° LS, berarti sebagian besar wilayah
Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6°
LU dan batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika
dilihat dari letak garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur
(diukur dari garis bujur 0°) dengan batas paling barat 95° BT dan batas
paling timur 141° BT serta jarak bujur 46°. Perbedaan garis bujur dapat
menyebabkan perbedaan waktu. Di wilayah Indonesia waktu terbagi menjadi
tiga daerah waktu yaitu:
a. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), berdasar meridian pangkal 105°
BT yang mencakup seluruh wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Provinsi
Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Barat dengan selisih waktu 7
jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
b. Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA), berdasar meridian pangkal
120° BT, yang mencakup wilayah Pulau Bali, NTB, NTT, Provinsi Kalimantan
Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, dan seluruh provinsi di Sulawesi,
dengan selisih waktu 8 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
c. Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), berdasar meridian pangkal 135°
BT yang mencakup seluruh wilayah Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku
Utara, dengan selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich.
Keliling bumi kita adalah 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu
dunia 24 jam dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan
pembagian waktu dunia adalah 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15°
terjadi perbedaan waktu 1 jam.
Letak maritim merupakan letak suatu daerah ditinjau dari sudut
kelautan. Letak maritim Indonesia yang berbentuk kepulauan dikelilingi
oleh tiga lautan besar yaitu Samudra Pasifik di sebelah timur, Samudra
Hindia di sebelah selatan, dan Laut Cina Selatan di sebelah utara.
Letak ekonomis adalah letak suatu wilayah atau negara dilihat dari
jalur dan kehidupan ekonomi suatu negara terhadap negara lain. Letak
ekonomis Indonesia berada di persimpangan jalur perdagangan karena
Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu,
Indonesia juga berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang selalu
membutuhkan suplai hasil pertanian dari Indonesia yang merupakan negara
agraris yang kaya akan hasil pertaniannya. Letak sosiokultural adalah
letak suatu negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah tersebut
terhadap budaya daerah yang berdekatan. Indonesia dan negara-negara
tetangga di Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan sosial dan budaya,
sehingga dari segi ini dapat dibentuk berbagai kerja sama antarnegara
ASEAN.
Luas wilayah negara Indonesia adalah 9,8 juta km2 yang terdiri dari
lautan dan daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga
dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar
di dunia. 7,9 juta km2 atau 81% wilayah Indonesia terdiri dari lautan,
sedangkan daratannya ±1,9 juta km2 atau 19%. Wilayah Indonesia terdiri
dari 18.110 pulau, 6.004 pulau telah memiliki nama, dan yang berpenghuni
sebanyak 931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar
kesempatannya untuk memperoleh keuntungan dengan keleluasaan ruang dan
kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
0 komentar:
Posting Komentar